Wacana Daerah

  • 2

Pencarian

Sabtu, 13 Februari 2010


Ambon - Sesuai rencana, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Taufik Kiemas akan menghadiri event "Sail Banda" yang akan berlangsung pada bulan Juli mendatang, yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Hal ini dikemukakan Wakil ketua MPR-RI Ny Melani Leimena, kepada wartawan, usai menghadiri jamuan makan malam di kediaman Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff, tadi malam.

Leimena mengatakan, dirinya juga turut mensosialisasikan event Sail Banda ini kepada seluruh anggota MPR RI.

"Sosialisasi Sail Banda kepada anggota MPR RI ini dengan tujuan agar seluruh anggota ini dapat pula mensosialisasikan kepada masing-masing kolega mereka baik yang ada di dalam maupun luar negeri," terangnya.

Dikatakan, event Sail Banda ini merupakan satu anugerah yang terindah bagi masyarakat Maluku serta kesempatan emas untuk Maluku mempromosikan seluruh objek wisata bahari maupun kuliner yang ada yang selama ini belum dilirik oleh banyak orang, baik itu wisatawan manca negara maupun wisatawan domestik.

Menurutnya, dengan adanya event ini maka masyarakat Maluku sudah harus mulai berbenah diri untuk menyambut kedatangan ratusan tamu yang akan ikut dalam ajang ini nantinya.

"Sail Banda ini harus kita terima dengan baik agar setiap peserta dari dalam maupun luar negeri yang ikut dalam event ini akan merasa nyaman untuk menikmati keindahan laut yang kita miliki. Sehingga saat mereka kembali ada kesan yang indah bagi mereka dan sudah pasti mereka ini akan kembali lagi dengan rekan-rekan mereka yang lain untuk kunjungi Maluku," ungkapnya.

Putri bungsu dari dr. J Leimena ini mengaku, event Sail Banda ini bukan saja menjadi hikmah bagi orang Maluku saja, namun mungkin dari event ini provinsi lain di Indonesia juga akan mengikuti hal yang sama.

"Saya sementara sosialisasikan event Sail Banda ini ke MPR, bahkan setiap kunjungan kerja saya ke daerah mana saja saya selalu promosikan ajang ini, oleh sebab itu masyarakat Maluku juga harus mempromosikan juga," pintanya.

Ia menambahkan, promosi yang terbaik bagi masyarakat Maluku pada ajang ini sangat mudah yakni menjaga kebersihan kota dan wilayah pesisir serta menjaga keamanan dan kenyamanan kota, sehingga situasi yang sudah kondusif ini semakin kondusif lagi sehingga Maluku khususnya Kota Ambon dapat kembali dikenang seperti dulu dengan julukan Ambon Manise.

Harus Ditebus

Pelaksanaan berbagai event nasional dan internasional di Maluku belum mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Maluku sehingga kegagalan harapan dari pembangunan Monumen Gong Perdamaian Dunia harus ditebus dengan pelaksanaan "Sail Banda".

Anggota DPRD Maluku, Syarief Hadler menandaskan, pelaksanaan Gong Perdamaian Dunia (GPD) yang di gelar di Maluku 2009 lalu, diharapkan dapat memberikan yang terbaik bagi Maluku yakni memperkenalkan Maluku bagi dunia internasional akan potensi alam yang dimiliki daerah seribu pulau ini, namun hingga saat ini harapan tersebut tidak terwujud.

"Sail Banda yang akan digelar pada pertengahan tahun 2010 ini harus menebus kegagalan harapan pada saat pelaksanaan event internasional Gong Perdamaian Dunia," tandas Hadler kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang-Ambon, Jumat (12/2).

Dikatakan, event "Sail Banda" harus menjadi momentum kebangkitan Maluku karena tujuan digelarnya "Sail Banda" adalah untuk lenih memperkenalkan Maluku ke dunia internasional.

Hadler mengatakan, melalui pelaksanaan event "Sail Banda" maka Provinsi Maluku harus mendapat kepercayan para Investor untuk menanamkan modalnya.

"Pembangunan Monumen Gong Perdamaian Dunia yang merupakan momentum yang baik untuk menjual Maluku, namun juga tidak maksimal, sehingga kita berharap "Sail Banda" dapat menjawab kekurangan kita pada pelaksananan gong perdamaian dunia tersebut," katanya.

Kendati Event Sail Banda diharapkan menjadi promosi Maluku, namun hingga saat ini promosi Maluku melalui Sail Banda hampir tidak ada.

Hadler mengaku seharusnya panitia lokal harus melakukan studi banding ke Provinsi Sulawesi Utara yang sukses menyelenggarakan "Sail Bunaken", karena hingga saat ini tidak ada promosi "Sail Banda" baik melalui media cetak maupun media elektronik.

"Sampai hari ini, kita cari promosi Sail Banda di internet saja agak susah padahal pelaksanan event internasional itu tinggal menghitung hari," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui event "Sail Banda" akan berlangsung di Pulau Ambon, Pulau Banda dan Pulau Kisar pada tanggal 24 Juli - 17 Agustus 2010.

Tak Rasional

Sementara itu, Komite Pemuda Merah Putih (KPMP) Maluku menilai penolakan yang di lakukan segelintir orang terhadap pelaksanaan "Sail Banda" sangatlah tidak rasional.

"Sangat tidak tidak rasional jika ada pihak-pihak yang menolak Sail Banda," tandas Ketua KPMP Maluku Yusri Mahedar kepada Siwalima di Ambon, Jumat (12/2).

Menurutnya, "Sail Banda" banyak memberikan manfaatnya bagi Maluku diantaranya penyelamatan pulau-pulau terluar di Maluku demi menuju pengakuan provinsi kepulauan.

"Selain penyelematan pulau-pulau terluar, dapat pula sebagai ajang promosi wisata bahari Maluku secara langsung," ungkapnya.

Dikatakana, Maluku akan dijadikan sebagai pintu gerbang pariwisata dan pembangunan Kawasan Timur Indonesia serta dijadikan sebagai lumbung ikan nasional.

"Pasti banyak investor datang untuk menanam modalnya ke Maluku dan semua itu nantinya di nikmati oleh rakyat," ujarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya yang berbobot ya