Wacana Daerah

  • 2

Pencarian

Jumat, 12 Februari 2010


Investor AS Akan Bangun PLTA Di Buru Selatan


Investor asal Amerika Serikat bekerjasama dengan salah satu perusahaan dalam negeri PT. Binatek Reka Energi akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di kabupaten Buru Selatan.Ambon, 7/5 (Roll News) - Investor asal Amerika Serikat bekerjasama dengan salah satu perusahaan dalam negeri PT. Binatek Reka Energi akan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di kabupaten Buru Selatan.

Kepala Bappeda Buru Selatan, Tagop S. Soulissa mengatakan di Ambom, Kamis, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu telah memberikan rekomendasi kepada perusahaan patungan itu untuk membangun PLTA di Buru Selatan.

"Penjabat Bupati Buru Selatan A.R. Uluputty juga telah memberikan ijin prinsip kepada perusahaan ini untuk membangun PLTA guna mengatasi masalah kekurangan daya listrik di daerahnya," katanya.

Buru Selatan adalah kabupaten baru setelah dimekarkan dari induknya Kabupaten Buru pada 16 September 2008.

Soulissa mengakui, perusahaan patungan itu telah menerjunkan timnya untuk melakukan survey lokasi serta melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Maluku dan Buru Selatan untuk memperoleh persetujuan.

Distamben Maluku juga telah menjalin kordinasi dengan Pusat Studi Lingkungan (PSL) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon untuk melakukan kajian terhadap analisa dampak lingkungan (Amdal), sebelum pembangunan PLTA dilakukan.

Menurut Soulissa, perusahaan patungan itu akan membangun PLTA berkapasitas lima megawatt dengan memanfaatkan potensi air sungai Waitawa, Buru Selatan yang debit airnya tergolong sangat besar.

PLTA yang akan dibangun adalah Unit Waitawa I dan Unit Waitawa II, keduanya berkapasitas 2x25 megawatt. Proses pembangunannya mulai berlangsung akhir 2009 dan diharapkan akan mengatasi masalah daya listrik di Buru Selatan, ujarnya tanpa mengungkapkan nilai investasi yang dikucurkan.

Sebagai kabupaten baru, pasokan listrik di Buru Selatan hingga saat ini baru mencapai 30 persen karena PLN baru memasok kebutuhan masyarakat di Leksula, ibukota sementara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya yang berbobot ya