Wacana Daerah

  • 2

Pencarian

Minggu, 07 Februari 2010

Sangadji: Sail Banda Untungkan Kaum Elit

Ambon - Event internasional Sail Banda 2010 yang bakal menghabiskan ratusan miliar rupiah tidak akan memberikan manfaat bagi masyarakat Maluku, namun nustru menguntungkam segelintir kaum elit.

Direktur Lembaga Advokasi dan Pengembangan Wilayah (Lapewi), Masjam Sangadji kepada Siwalima di Ambon kemarin, menegaskan, event Sail Banda yang merupakan mega proyek lebih menguntungkan elit sehingga harus ditolak.

"Saya minta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku lebih memprioritaskan menyelesaikan berbagai permasalah yang terjadi di daerah ini, seperti kemiskinan, pengungsi, pengembangan dunia pendidikan, pembangunan sarana infrastruktur dan lain sebagai ketimbang mengupayakan anggaran ratusan miliar rupiah dari pemerintah pusat untuk menggelar kegiatan yang tidak berdampak pada kemaslahatan rakyat Maluku," tandasnya.

Sangadji menjelaskan, jika anggaran untuk Sail Banda yang menacapai ratusan miliar itu dialihkan untuk program yang berpihak kepada rakyat, maka derajat dan harkat masyarakat Maluku akan terangkat, apalagi Gubernur Maluku telah menyampaikan secara resmi bahwa Provinsi Maluku menduduki peringkat ketiga daerah termiskin di Indonesia.

"Hampir semua event nasional dan Internasional yang digelar di Maluku, semuanya tidak memberikan dampak bagi kesjehteraan masyarakat Maluku, mulai dari pelaksanaan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2007 dan peringatan Hari Perdamaian Dunia serta peresmian Monumen Gong Perdamaian Dunia bulan November 2009 lalu," jelasnya.

Sangadji mengatakan, event-event tersebut tidak membawa dampak apa-apa bagi Provinsi Maluku, namun yang diuntungkanya hanyalah para elit yang menjadikan event-event tersebut sebagai proyek.

"Lihat saja, mulai dari Harganas, Gong Perdamaian, apa yang kita dapat dari kegiatan tersebut. Hal ini yang harus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah Pemprov Maluku. Jangan hanya tergiur dengan anggaran yang begitu besar, tetapi manfaatnya tidak dirasakan masyarakat," katanya.

Ia juga mengaku tidak setuju dengan pandangan Pemprov Maluku yang menyatakan melalui event Sail Banda nantinya akan banyak investor akan datang ke Maluku untuk menanamkan modalnya dalam mengelola potensi sumber daya alam Maluku sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

"Masyarakat sudah bosan dengan alasan tersebut karena setiap kali akan digelar kegiatan nasional dan internasional, janji-janji manis untuk mendatangkan investor guna menanamkan modalnya di Maluku sering kali dilontarkan, namun setelah kegiatan selesai ternyata investor yang dijanjikan masih tak kunjung datang," ungkapnya.

Ia juga menilai Pemprov Maluku telah melakukan pembohongan kepada masyarakat Maluku, karena janji mendatangkan investor setelah pelaksanaan kegiatan nasional dan internasional di daerah ini ternyata tidak pernah terbukti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya yang berbobot ya