Wacana Daerah

  • 2

Pencarian

Selasa, 02 Februari 2010

10 Desember 2009

Memasuki akhir tahun 2009, Indonesia tak kunjung pulih dari krisis, hanya ekonom buta yang terus mengatkan bahwa Indonesia tidak terkait dengan imbas krisis ekonomi global, atau bahkan tidak memiliki masalah ekonomi serius. Berbagai persolalan sosial juga menerpa kesulitan ekonomi yang kita alami, dari akutnya korupsi, konspirasi tingkat tinggi pejabat Negara, kebrutalan aparat, dan hukum yang menegaskan kepada siapa keberpihakannya.

Namun siapapun dapat memahami dengan mudah bahwa korbannya tentu saja mayoritas rakyat Indonesia yang masih berkubang kemiskinan dan kesulitan hidup serta jauh dari akses keadilan. Sementara disisi lain secara ekstrim, kekayaan para korporat terus bertambah. Inilah neoliberalisme, sebuah sebuah dunia di bawah kendali capital. Sebuah kompetisi buas di bawah rezim pasar bebas.

Neoliberalisme yang membuata pendidikan dan kesehatan semakin mahal, karena penghapusan subsidi sosial. Neoliberalisme yang menyulut berbagai peraturan untuk memfasilitasi kapitaluntuk mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja murah. Neoliberalisme yang menyebabkan deficit energy dan mengharuskan kenaikan tariff. Neoliberalisme melindungi korporasi dan mengkriminalkan rakyat yang mempertahankan hidupnya.

Kasus bailout Bank Century adalah contoh telanjang bagaimana kekuatan capital melindungi korporasi dan bertindak demi keuntungan politis segelintir elit. Disahkannya UU Badan Hukum Pendidikan juga menjadi cerminan komodifikasi pendidikan. Sementara itu UU PMA dan Minerba telah melapangkan pengrusakan lingkungan dan pengusiran rakyat dari tempatnya turun-temurun, juga juga rencana kenaikan tariff dan privatisasi listrik telah menjelaskan watak sebenarnya dari neoliberalisme. Ditambah lagi terus-menerus represi Negara atas kelompok masyarakayt yang berjuang mempertahankan hidupnya. Ini adalah gejala menguatnya otoritarianisme dan fasisme !

Kondisi ini tidak bisa lagi di pertahankan. Neoliberalisme harus di lawan, harus di hancurkan oleh seluruh kekuatan rakyat. Itu berarti harus melawan seluruh kekuatan elit politik tanpa kecuali, dan stuktur kekuasaan penopang system yang menindas ini. Karena hanya dengan persetujuan maupun oposisi/penolakan pura-pura dan setengah hati dari elit politiklah semua itu bisa dimungkinkan.

“GERBANG REVOLUSI MAKASSAR”, menyerukan perlawanan bersama-sama menggulingkan neoliberalisme. Untuk itu kami menyatakan sikap Menolak Rezim Neoliberalisme, Militerisme dan Antek-anteknya ! berkaitan dengan itu pula, kami menuntut :

1.Menolak Privatisasi Listrik

2.Cabut UU BHP dan Merealisasikan pendidikan Gratis, Ilmiah, Demokratis Serta berbasis kerakyatan

3.Mendesak Indonesia untuk keluar Dari G20

4.Usut tuntas kasus Bank Century

5.Tolak Produk Hukum yang pro Neoliberalisme

6.Menolak represi terhadap Demokrasi

7.Menolak intervensi Militer dalam pengamanan sipil

MAKASSAR, 9 DESEMBER 2009

++GERBANG REVOLUSI MAKASSAR++

|BEM UNM|CARABACA UIN|LIPSTIK UH|LMND PRM|ALIANSI MAHASISWA UVRI|MALCOM| |KONTINUM|BEM SYARIAH UIN|BEM STIMIK DIPANEGARA|BEM ATIM|BEM FT UNM| |BEM FIP UNM|BEM FIS UNM|FPPI|PMII MAKASSAR|HIMA PPB|BEM PERTANIAN UMI| |BEM FIK UNM|HMI MPO|BEM UKIP|HIMA ELEKTRONIK UNM|HMI FIK UNM| |BKMF GELORA|HMJ MANAJEMEN|IPNU SULSEL|PPRM SULSEL|BEM POLTEK UJUNG PANDANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya yang berbobot ya